Umumnya, orang melihat seorang juara tinju ketika ia berada di ring, dengan kemenangannya yang memukau. Tetapi kebanyakan orang tidak melihat bagaimana sang juara itu berlatih mempersiapkan diri sebelum ia naik ke ring tinju. Kemenangan yang diperoleh seorang petinju terjadi karena persiapan yang baik. Hidup ini mesti siap sedia. Bukan hanya soal kebutuhan hidup yang mesti dipersiapkan, kedatangan Yesus Kristus juga mesti disambut dengan siap sedia. Siap sedia bicara dua hal, yaitu kesiapan hati dan kesediaan menjalani.

Hidup yang siap sedia bukan menunggu secara pasif, tetapi melakukan sesuatu yang berguna bagi kehidupan, misalnya memberi sedekah. Memberi sedekah adalah tindakan percaya kepada Allah dengan segenap hati; percaya dengan segenap hati bahwa harta adalah anugerah Allah, dan harta terindah bukan berada di bumi tetapi di surga, pada Allah (ay. 33). Hati yang tertuju pada harta di surga, menghadirkan kehidupan pelayan yang setia sampai akhir. Seorang pelayan yang setia, pelitanya tetap menyala dan pinggangnya tetap terikat (ay. 35), dan ia akan berbahagia pada waktu tuannya datang (ay. 38).

Seorang teolog bernama Tony Yeo berkata, “Masa terbaik dalam hidup ini tidak di masa lalu atau masa sekarang, tetapi di masa depan yang mulia, yang Allah sediakan untuk kita.” Masa terbaik yang terjadi di masa depan itu, kita mulai di masa sekarang dengan menjalani hidup bagi Allah.

DOA:

Tuhan Yesus mampukanlah saya siap sedia, setiap waktu, untuk menyongsong kedatangan-Mu. Amin.

Kej. 15:1-6; Mzm. 33:12-22; Ibr. 11:1-3, 8-16; Luk. 12:32-40