Tentang Kami



Gereja yang bertumbuh
& berakar di bumi Indonesia.

GKI dikenal sebagai gereja yang terbuka di Indonesia.
Kepanjangan singkatan GKI adalah GEREJA KRISTEN INDONESIA,
bukan GEREJA KRISTEN di INDONESIA sesungguhnya menyatakan
bahwa Gereja Tuhan yang satu ini adalah Gereja yang bertumbuh
dan berakar di bumi Indonesia.

READ MORE

 

Sejarah

Pada tahun 1958, THKTKH Khoe Hwee Jatim berbahasa Indonesia, mengganti nama menjadi “GKI Jawa Timur”.

 

READ MORE

 

Visi & Misi

GKI SW Jatim menjadi Gereja yang relevan dan berdampak di tengah masyarakatnya dalam rangka mewujudkan Kerajaan Allah di bumi

 

READ MORE

 

Kepengurusan

Susunan kepengurusan BPMSW GKI SW Jawa Timur periode tahun 2021-2025
dan BPMK GKI Klasis Banyuwangi, Bojonegoro, Madiun periode tahun 2020-2023

 

READ MORE

 

Instagram

 

 

Departemen

 

 

Dept. Pengajaran & Etika

READ MORE

Dept. Oikumene & Kemasyarakatan

READ MORE

Dept. Informasi & Komunikasi

READ MORE

Dept. Sarana & Prasarana

READ MORE

Dept. Pendidikan

READ MORE

Pokja. Kemitraan

READ MORE

Komisi Musik & Liturgi

READ MORE

Komisi Kependetaan Sinode Wilayah

READ MORE

Panitia RS GKI

READ MORE

Dept. Pembinaan & Pengembangan
Sumber Daya Manusia

READ MORE

Yayasan Griya Kusuma Indah

READ MORE

KLASIS & JEMAAT

 

KLASIS BANYUWANGI

Sekretariat: Jl. Taman Bendul Merisi Selatan 16, Surabaya 60239
Phone: (031) 8476738
Fax: -
Email : klasisbanyuwangi@yahoo.com

READ MORE


KLASIS BOJONEGORO

Sekretariat: Jl. Taman Bendul Merisi Selatan 16, Surabaya 60239
Phone: (031) 8481673
Fax: (031) 8420633
Email : klasis_bojonegoro@yahoo.co.id

READ MORE


KLASIS MADIUN

Jl. Taman Bendul Merisi Selatan 16, Surabaya 60239
Phone: (031) 8481674
Fax: (031) 8481674
Email : bpmkls_madiun@yahoo.co.id

READ MORE


DOWNLOAD

 

ALL DOWNLOADS

Artikel

 

media

Penahbisan Pdt Martgaretha Santyaninta, SSi (Teol)

Berita Sukita Terkini / 02 February 2024


media

Sinode Wilayah Jatim bersama dengan LAI meluncurkan Alkitab TB2

Berita Sukita Terkini / 06 September 2023


media

Persidangan XLI Majelis Klasis GKI Klasis Banyuwangi

Berita Sukita Terkini / 15 February 2023


 

 

ALL ARTICLES






Renungan

 

media

TELADAN PELAYANAN

Renungan Harian / 28 March 2024


media

DIRASUKI IBLIS

Renungan Harian / 27 March 2024


media

KELUAR DARI KEGELAPAN

Renungan Harian / 26 March 2024


 

 

ALL RENUNGAN

CONTACT

(+62) 31 8476735, 8476736, 8476737

GEREJA KRISTEN INDONESIA SINODE WILAYAH JAWA TIMUR

Jalan Taman Bendul Merisi Selatan 18
Bendul Merisi, Wonocolo
Surabaya 60239, Jawa timur

admkantor.gkiswjatim@yahoo.com

Kepengurusan



SUSUNAN KEPENGURUSAN
BPMSW GKI SW JATIM
PERIODE 2021-2025

Ketua umum : Pdt. Leonard Andrew Immanuel
Ketua I : Pnt. Eka Harianto Wibisono
Ketua II : Pdt. Florida Rambu Bangi Roni
Sekretaris Umum: Pdt. Martin K. Nugroho
Wakil Sekretaris Umum : Pdt. Kristianto Basuki
Bendahara I : Pnt. Andy Wongso Gunawan
Bendahara II : Pnt. Stevanus Nathanael

Anggota :
Pdt. Andri Purnawan 
Pnt. Arthur Rinold Joseph
Pdt. Kuswanto
Pnt. Inggriati Djojoseputro
Pnt. Lady Christanty Rekadhayu
Pnt. Pradhono
Pnt. Julika Christina

 


 

SUSUNAN KEPENGURUSAN
BPMK GKI KLASIS BANYUWANGI
PERIODE 2023-2026

Ketua Umum                : Pdt. Fransiscus Oktavianus Turino
Wakil Ketua Umum       : Pdt. Petrus Bimo Sekti Cahyo Pamungkas
Sekretaris Umum.        : Pdt. Cathalia Kurnia
Wakil Sekretaris Umum : Pnt. Kezia Hilda Cornelia Ferdinandus
Bendahara Umum         : Pnt. Sunarto Agi Moerahman
Wakil Bendahara Umum : Pnt. Jonki Mulyo Soebianto


Anggota :
- Pdt. Aditya Christo Saputro
- Pdt. Maureen Christine
- Pdt. Yudhi Kristanto
- Pnt. Ricky Avianto
- Pnt. Michael Firman Kosasih
- Pnt. Ikhusa Mirwantara
- Pnt. Pudi Wisuda
- Pnt. Guntur Harianto
- Pnt. Esti Pratistahayu
- Pnt. Jefry Sutrisna
- Pnt. Johanna Tahapary
- Pnt. Narwan
- Pnt. Samuel Wibiono Suhendra

 


 

SUSUNAN KEPENGURUSAN
BPMK GKI KLASIS BOJONEGORO
PERIODE 2020-2023

Ketua           : Pdt. Deddy G Satyaputra (GKI Darmo Satelit)
Wakil Ketua  : Pnt. Juniarto (GKI Pregolan Bunder)
Sekretaris I  : Pdt. Iwan Sukmono (GKI Bojonegoro)
Sekretaris II  : Pnt. Hudy M Suryawan (GKI Citraland)
Bendahara I  : Pnt. Hanny Hosiana Tumbelaka (GKI Pregolan Bunder)
Bendahara II : Pnt. Lim Arif Alfian Nour (GKI Darmo Satelit)

Anggota :
- Pnt. Andrew Kosasih (GKI Sulung)
- Pnt. Christin Rumiati (GKI Krian)
- Pnt. Dika Kristin Natalia (GKI Jombang)
- Pdt. Ezra Rinaldi (GKI Pregolan Bunder)
- Pnt. Fajar Laksana Hadi (GKI Sepanjang)
- Pnt. Fo Era Era Gea (GKI Gresik)
- Pnt. Liem Hendra Sofian L (GKI Kediri)
- Pnt. Okstan Klaendesang (GKI Wiyung Royal Residence)
- Pnt. Priyo Anggodo (GKI Tuban)
- Pnt. Rachel Tutut Subianti (GKI Gurah)
- Pdt. Samuel Ismayanto (GKI Citraland)
- Pdt. Yohanes Putra Pratama (GKI Emaus)

 


 

SUSUNAN KEPENGURUSAN
BPMK GKI KLASIS MADIUN
PERIODE 2020-2023

Ketua I         : Pdt. Yoses Rezon Suwignyo
Ketua II        : Pnt. Eko Boedi Takarijanto
Sekretaris I   : Pnt. Satrio Hadimursiono Habibie
Sekretaris II  : Pdt. Lydia Laurina Lissana Pristy
Bendahara I  : Pnt. Ronny Iswadi
Bendahara II : Pnt. Handrijono Tjandra

Anggota :
- Pnt. Lilik Yulianingsih
- Pnt. Jefta Stephanus R.
- Pnt. Hari Junanto Slamet
- Pnt. Budi Harjanto
- Pdt. Boy Simon Buster
- Pnt. Djati Kusumo
- Pdt. Dwi Santoso
- Pdt. Andreas Catur Wismantono

 

 


 

PESAN PERSIDANGAN LXVII MAJELIS SINODE WILAYAH

GKI SINODE WILAYAH JAWA TIMUR

GKI GRESIK, 26-28 SEPTEMBER 2017

 

Persidangan LXVII Majelis Sinode Wilayah GKI Sinode Wilayah Jawa Timur diselenggarakan pada 26-28 September 2017 di GKI Gresik.

Dalam persidangan ini Majelis Sinode Wilayah bersama-sama menggumulkan tema “Menjadi Gereja Yang Ramah dan Menghadirkan Damai Sejahtera.” Melalui tema ini Majelis Sinode Wilayah berharap agar GKI Sinode Wilayah Jawa Timur menjadi pembawa keramahan dan damai sejahtera dengan cara menjalani spiritualitas yang hidup, relasi yang hangat, kepedulian sosial dan ekologi, serta penatalayanan yang baik. Agar harapan yang terkandung dalam rumusan visi dan misi ini dapat terwujud, maka untuk selanjutnya dibutuhkan perencanaan strategis dan aksi yang terukur.

Dalam pergumulan inilah maka kami menyampaikan beberapa rumusan penting yang menjadi pesan Persidangan LXIII Majelis Sinode Wilayah GKI Sinode Wilayah Jawa Timur, agar mendapat perhatian dan dukungan seluruh anggota jemaat dan simpatisan GKI Sinode Wilayah Jawa Timur.

 

  1. Menjadi gereja yang ramah dan menghadirkan damai sejahtera

Pdt Robert Setio membantu Majelis Sinode Wilayah memeriksa kembali tema persidangan melalui sesi ceramah. Ada gagasan-gagasan yang segar sekaligus dalam dan luas, yang perlu diwujudnyatakan melalui aksi konkrit.

Melalui persidangan ini, Majelis Sinode Wilayah mengenal sebuah “tafsiran baru” yaitu peran gereja sebagai “makelar” atau perantara keramahan dan damai sejahtera. Untuk mencapai visi ini, gereja perlu memahami lingkungan, tata kelola masyarakat, maupun demografi jemaat. Spiritualitas yang hidup di dalam pengalaman bersama Allah menjadi sangat penting di sini. Gereja perlu mewujudkan teologi penciptaan dalam konteks saat ini, demi menata masa depan yang lebih baik. Gereja dipanggil untuk lebih peduli pada keberagaman, keadilan, pendidikan, kesehatan dan lingkungan hidup. Untuk mencapai tujuan ini, umat perlu memiliki pemahaman yang sama tentang visi dan misi, adanya tonggak-tonggak capaian yang memudahkan monitoring dan evaluasi atas visi dan misi, serta sistem penatalayanan yang kredibel, transparan, dan akuntabel.

 

  1. Menjadi gereja yang hadir dalam konteksnya.

Majelis Sinode Wilayah menyadari kehadiran gereja yang tak dapat dipisahkan dari konteks sosial, politik, dan konteks ekologi. Dalam perjumpaan dengan konteks ini, identitas eklesiologi diperhadapkan dengan berbagai situasi yang sangat khusus. Perubahan demografi masyarakat, isu-isu yang terkait dengan ekologi, bahkan juga pergeseran situasi sosial budaya masyarakat, memanggil kita untuk terus menerus melakukan proses aktualisasi dalam dialog bersama konteks gereja.

Beberapa aksi nyata yang telah kita wujudkan bersama dalam koordinasi tugas BPMSW masa pelayanan 2013-2017 di antaranya pendirian Yayasan Griya Kusuma Indah, serta proses meningkatkan status dan ijin Klinik Utama Waluyo Jati menuju Rumah Sakit GKI.

Dalam tiga tahun terakhir ini GKI Sinode Wilayah Jawa Timur juga berupaya melakukan aksi nyata di bidang ekologi dengan upaya penanaman 40.000 pohon di area seluas 30 hektar milik Perhutani, yang dikelola petani di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Brantas. Upaya ini dilakukan agar daerah aliran sungai Brantas yang telah menghidupi 26 % wilayah Jawa Timur, yang juga merupakan sentra pangan dan listrik, dan melingkupi 15 kabupaten dan kota, dapat kembali berfungsi secara normal.

Konteks lain yang juga tidak dapat dilupakan adalah semakin besarnya peran digitalisasi dalam kehidupan manusia masa kini, bagaimana kita dapat menggumulkan panggilan kita menjadi gereja yang bersahabat di tengah generasi digital. Menjawab pergumulan ini, GKI Sinode Wilayah Jawa Timur telah mengerjakan karya yang diwujudkan oleh Departemen Informasi GKI, melalui web khusus www.gkiswjatim.org maupun melalui www.ignitegki.com, yang bertujuan untuk menginspirasi serta mendorong setiap orang terutama generasi muda melalui karya-karya kreatif.

 

  1. Amandemen Mukadimah dan Tata Dasar

Kita patut bersyukur atas pertolongan Tuhan yang telah memampukan kita merumuskan pengakuan iman dalam wujud Konfesi GKI 2014, yang merupakan penegasan iman yang kontekstual dan formal di hadapan Allah dan dunia. Melalui Konfesi GKI ini, kita diingatkan akan keberadaan dan penghayatan iman sekaligus panggilan kita di Indonesia.

Konfesi GKI 2014 ini membawa kita pada sebuah tugas untuk memeriksa kembali Tata Gereja yang kita miliki selama ini di dalam terang penghayatan iman yang semakin aktual dan konkrit. Itulah sebabnya pada persidangan ini, Majelis Sinode Wilayah mempercakapkan Konsep Amandemen Mukadimah dan Tata Dasar GKI, setelah melalui percakapan di persidangan-persidangan Majelis Jemaat dan Majelis Klasis, untuk kemudian akan dibawa dalam percakapan lebih luas dalam Persidangan Majelis Sinode GKI.

 

  1. Pertumbuhan Anggota Jemaat dan Pengunjung Kebaktian

Mengamati kehidupan bersama jemaat sepanjang kurun waktu dua tahun terakhir ini, tampak terjadi peningkatan jumlah anggota jemaat dan pengunjung kebaktian di jemaat-jemaat GKI Sinode Wilayah Jawa Timur. Peningkatan jumlah anggota dan pengunjung kebaktian ini perlu diikuti dengan upaya bersengaja untuk menyapa dan merangkul serta membangun setiap anggota jemaat dan simpatisan, agar menjadi pembawa keramahan dan damai sejahtera.

 

  1. Regenerasi Kepemimpinan

Regenerasi dan penguatan kepemimpinan perlu dilakukan terus-menerus secara bersengaja, mulai dari lingkup jemaat, klasis, sinode wilayah hingga sinode. Ada banyak hal yang patut menjadi perhatian, agar karya GKI di setiap lingkup dapat benar-benar terjadi secara nyata, sinambung dan sinergis.

Syukur kepada Tuhan yang telah memberikan pertolongan kepada Badan Pekerja Majelis Sinode Wilayah (BPMSW) GKI Sinode Wilayah Jawa Timur masa pelayanan 2013-2017, sehingga telah menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya. Dalam persidangan ini pula, Majelis Sinode Wilayah telah berhasil menetapkan Susunan Badan Pekerja Majelis Sinode Wilayah (BPMSW) GKI Sinode Wilayah Jawa Timur masa pelayanan 2017-2021.

Kita juga patut mengucap syukur atas hadirnya para pendeta yang telah melewati Pendidikan Persiapan Kependetaan, sehingga siap memasuki Tahap Perkenalan dan Tahap Orientasi, serta dinyatakan layak melalui percakapan gerejawi dalam persidangan-persidangan Majelis Klasis, untuk kemudian dapat ditahbiskan sebagai pendeta GKI, dengan basis pelayanan di jemaat masing-masing. Hal ini tentu berdampak positif bagi kepemimpinan dalam lingkup jemaat, klasis, sinode wilayah dan sinode.

 

  1. Dana Pensiun GKI

Majelis Sinode Wilayah memandang bahwa pendeta telah menyerahkan seluruh hidupnya bagi gereja-Nya, oleh karena itu keberlangsungan kehidupan pendeta hingga menutup usia, sepatutnya menjadi perhatian dan tanggungjawab kita semua. Percakapan mengenai kepesertaan pendeta dalam Dana Pensiun GKI perlu diselaraskan dengan upaya memberikan perhatian terhadap kinerja Dana Pensiun GKI.

 

Demikianlah pesan persidangan LXVII Majelis Sinode Wilayah GKI Sinode Wilayah Jawa Timur. Kiranya Tuhan memberkati karya layanan kita bersama.

 

 

Gresik, 28 September 2017

Tim perumus

  1. Pdt Lindawati Mismanto (BPMSW GKI SW Jawa Timur)
  2. Pdt Diah Nooraini (BPMK GKI Klasis Banyuwangi)
  3. Pdt Deddy G. Satyaputra (BPMK GKI Klasis Bojonegoro)
  4. Pdt Yoses Rezon (BPMK GKI Klasis Madiun)

Visi & Misi



VISI GKI SW JATIM

 

Gereja Yang Bersahabat 


 

MISI GKI SW JATIM

 

  1. Membangun identitas dengan spiritualitas yang berpusat pada hubungan yang hidup dengan Allah

  2. Mengupayakan relasi bersahabat dalam gerakan oikumenis secara lokal, partikular, dan universal
  3. Membangun gereja misional yang peduli terhadap kepelbagaian, keadilan, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan.
  4. Mengupayakan pelestarian dan penyelamatan lingkungan hidup.

Sejarah



Ada banyak pendapat, khususnya umat Tuhan di kalangan Jemaat Gereja Kristen Indonesia Jawa Timur, bahwa peristiwa pertobatan pemuda Petrus Oei Soei Tiong dipandang sebagai tonggak penting dalam rangkaian derap sejarah GKI Jatim. Sosok pemuda tersebut juga disebut-sebut sebagai “cikal bakal” dari GKI Jatim, walaupun dia bukanlah orang Tionghoa pertama-tama yang menjadi Kristen.

Sesungguhnya, sudah jauh sebelumnya Tuhan Yesus dengan tekun berulang kali singgah dan berdiri di depan pintu sambil mengetuk (Wahyu 3:20) Roh Kudus senantiasa berembus mempersiapkan waktu yang tepat bagi penyemaian, penumbuhan, penyebaran serta pengembangan firman Tuhan di wilayah Jawa Timur, (khususnya untuk orang-orang Tionghoa).

Sesungguhnya, Tokoh Oei soei Tiong tidaklah sendirian, karena jauh beberapa tahun sebelumnya sejarah menceritakan pada tahun 1826, Medhurst[1] telah memberitakan Injil di Surabaya, dalam rangka perjalanan penginjilannya. Meskipun masa perjalanannya itu dipandang terlalu pendek untuk dapat menghasilkan buah yang nyata, namun tidak mustahil, kalau karya penginjilannya menghasilkan jiwa-jiwa baru khususnya di kalangan orang-orang Tionghoa.

Lima tahun kemudian, 1837, Mary Aldersey, sosok penginjil wanita dari Inggris yang melakukan penginjilan di Surabaya dan tinggal di rumah Bapak Emde[2], mengumpulkan orang-orang Tionghoa yang telah menerima Injil. Sehingga pada waktu itu sudah terbentuk sekelompok orang Kristen Tionghoa di kota Surabaya.

47 tahun kemudian tepatnya tahun 1884, sebagaimana tercatat dalam “Riwayat Gereja Gereformeerd Surabaya”, tertulis pada waktu itu ada 75 orang telah melakukan kebaktian di tiga tempat, dengan menggunakan bahasa Belanda, Melayu dan Jawa. Pengunjung kebaktian kebaktian itu terdiri dari orang Belanda, Jawa dan Tionghoa.

Baru sepuluh tahun kemudian, pada tahun 1894 terjadilah peristiwa Allah memperkenalkan InjilNya kepada Pemuda Oei Soei Tiong di Sidoarjo (baca selengkapnya di “mengenang kembali tokoh Oei Soei Tiong “)

Sejarah juga mencatat, di Bondowoso, pengenalan Injil di lingkungan orang Madura dan Tionghoa, telah dilakukan oleh “Panitia Jawa” mulai tahun 1880 dan salah satu sendelingnya adalah H. van der Spiegel, yang memulai penginjilannya dengan membuka sekolah di kawasan tempat tinggal orang-orang Tionghoa. Setelah mendirikan gedung Gereja, rumah pendeta, Sekolah dan rumah sakit sederhana di tengah kota, maka kegiatan penginjilannya di pindahkan. Salah satu murid dari sekolah tersebut adalah Tjan Kian Pa (Tjanda Kian Pangestu) (baca: sejarah GKI Bondowoso & GKI Banyuwangi)

 

Sekitar tahun 1891, Sendeling J. Kreemer mulai menjalankan pekabaran Injil di lingkungan orang-orang Tionghoa di Kendal Payak serta wilayah Malang dan sekitarnya[3]. Disebutkan pada tahun 1897, ada 125 orang-orang Tionghoa yang telah dibaptis dan menjadi anggota jemaat Kendal-Payak[4]

Peranan orang Tionghoa jemaat Kendal Payak, yang banyak tinggal di Malang, sangat penting dalam sejarah Gereja di Jawa Timur. Hal ini dapat dilihat dari latar belakang kenyataan, mengapa Oei Soei Tiong dan kawan-kawannya dari Sidoarjo meminta pelayanan baptisannya di Kendal Payak. Betapa mereka harus menempuh perjalanan yang cukup jauh antara Sidoarjo - Kendal Payak (sekitar 60 Km), karena boleh jadi, mereka telah mendengar bahwa di jemaat itu telah terkumpul banyak orang-orang Kristen asal Tionghoa.

Dalam 3 dasa warsa pertama abad 20, persemaian Jemaat Tuhan itu terjadi di kawasan Jawa timur, antara lain di kota-kota Sidoarjo, Surabaya, Bangil, Malang, Mojosari-Mojokerto, Bondowoso dan beberapa tempat lainnya. Hanya saja, saat itu masing-masing tumbuh secara sendiri-sendiri, tanpa suatu koordinasi tertentu.

 

LAHIRNYA “GEREJA” THKTKH     (26 Juni 1932)

Awal tahun 1930, seorang pendeta Oost Java Zending dari Gereformeerd Kerken in Hersteld Verband (Belanda) bernama Ds H.A.C Hildering diutus ke Jawa Timur, untuk melayani orang-orang Kristen Tionghoa.[5]

Sebelumnya beliau mempersiapkan diri beberapa waktu lamanya tinggal di Amoy, Tiongkok. Baru pada awal tahun 1932, Ds H.A.C Hildering datang ke Surabaya. Masa pelayanannya tercatat selama 20 tahun lebih, yang merupakan masa terkuaknya “suatu babakan baru” bagi kelahiran Gereja di Jawa Timur.

Dari laporan berkalanya kepada lembaga yang mengutusnya, Ds H.A.C Hildering, menulis bahwa, diluar Surabaya ditemukan 4 kelompok orang Kristen Tionghoa. Keempat kelompok itu terdapat di Bangil, Mojokerto, Mojosari dan Malang. Mereka membentuk satu “ikatan”(Bond), Kristen Tionghoa yang dikenal dengan nama Tiong Hwa Kie Tok Kauw Hwee (THKTKH), bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah “Gereja Kristen Tionghoa”, yang mana sebutan nama itu, adalah sama dengan “The Church of Christ”  di Tiongkok. Ketua Bond (ikatan) adalah bapak Petrus Oei Soei Tiong, dan penulis adalah bapak G.I. Mattheus Jr. dan penginjil dari kelompok Malang.

Pengambilan nama THKTKH tersebut hanya mengadopsi dari Tiongkok, tanpa menghayati makna “gerejawi”nya. Karena selama ini makna ikatan tersebut masih terbatas hanya pada forum persidangan yang disebut “Konperensi Kristen Tionghoa”. Ds H.A.C Hildering memberikan penjelasan tentang makna gerejawi yang terkandung dalam sebutan Tiong Hwa Kie Tok Kauw Hwee. Berdasarkan penjelasan-penjelasan itu, maka pada perkembangan selanjutnya, mereka mengadakan perubahan untuk meningkatkan statusnya menjadi ikatan yang benar-benar gerejawi.

Perubahan mana nampak dalam keputusan Konperensi Kristen Tionghoa pada tanggal 26 Juni 1932, yang memutuskan mengubah nama “perkumpulan” menjadi “Gereja”. Gereja yang baru tersebut terdiri dari kelompok Bangil, Mojokerto, Mojosari dan Malang.

Untuk merealisasikan keputusan diatas, maka pada 31 Juli 1932, di Gereja Kristen Jawa Timur, Talun Malang, Ds H.A.C Hildering meneguhkan empat tua-tua: dua dari Malang atas nama Herbert G. Low dan Ny Elizabeth Tjikra dan dua dari Mojosari, masing-masing Lie Liong Biauw dan Sie Ing Swie, waktu itu untuk Bangil belum ada yang dapat diangkat menjadi Tua-tua.

Peristiwa Talun, 31 Juli 1932, dilanjutkan dengan rapat Majelis yang pertama. Dalam rapat tersebut diputuskan dan ditetapkan susunan kemajelisan sebagai berikut, Penasihat adalah Ds H.A.C Hildering dan DS J.Pik, Ketua adalah Guru Injil Oei Soei Tiong, Penulis adalah GI Mattheus Jr, dan bendahara adalah Tua-tua dari Mojosari.

Ds H.A.C Hildering, di salah satu konperensi sendeling di Jawa Timur pada bulan Mei 1933 mengusulkan agar G.I. Oei Soei Tiong ditahbiskan menjadi Pendeta, sebagai penghargaan atas jerih payahnya selama ini serta pertimbangan kemampuan pelayanannya. Mengingat usianya yang sudah mencapai 50 tahun, sehingga tidak mungkin baginya mengenyam pendidikan Theologia secara formal. Usulan tersebut mendapat persetujuan dari peserta konperensi. Satu tahun kemudian, tanggal 30 Juli 1933, G.I. Oei Soei Tiong ditahbiskan dalam jabatan pendeta bertempat di Geredja Kristen Djawi Wetan, (GKDW) Malang, disaksikan oleh segenap anggota jemaat dan para Pendeta setempat.

 

Perkembangan selanjutnya, pada Agustus 1933 Sdr. Khoe Soen Thay diteguhkan sebagai tua-tua di Jatiroto. Menyusul pada November 1933, Sdr. Y. Ong Thwan Hok diteguhkan sebagai Guru Injil. Peneguhannya terjadi atas usulan Pdt. Oei Soei Tiong dalam rapat Majelis tanggal 21 September 1933 yang disepakati oleh kelompok Jatiroto, Bondowoso dan konperensi Sendeling Jawa Timur. Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan, maka sdr Tjan Kian Pa (Tjanda Kian Pangestu), ditetapkan sebagai Voorganger (Penganjur / Penghulu), meskipun tanpa peneguhan resmi.

Perjalanan Gereja menjelang akhir 1933, kembali ditandai peristiwa penting, yaitu pada September, dalam suatu rapat Majelis Gereja telah diputuskannya, bahwa ke empat kelompok Jemaah Kristen Tionghoa yang merupakan yang “satu Gereja” dan “satu Majelis”, diubah menjadi tiga gereja setempat yang dipersatukan selaku Klasis, atau “Majelis Gereja Besar”. Adapun ketiga gereja setempat itu masing-masing adalah Malang, Bangil (termasuk Surabaya, Mojokerto, Mojosari, Probolinggo, Krasakan) dan Jatiroto (sampai daerah Besuki). Alasan pembagian tersebut adalah, di Bangil ada Pdt Oei Soei Tiong, di Malang ada G.I. Mattheus Jr, dan di Jatiroto ada G.I Ong Thwan Hok.  Diharapkan pada awal tahun 1934, Majelis Gereja Besar itu sudah bisa bersidang untuk pertama kalinya. (baca juga di Sejarah GKI Mojokerto)

 

PERTEMUAN 22 Februari 1934

Dua hamba Tuhan Ds. H.A.C Hildering dan Pdt. Oei Soei Tiong, melalui setiap kesempatan yang ada selalu mengungkapkan, betapa pentingnya hubungan kesatuan Gereja-gereja Tionghoa di Jawa Timur. Karena hal itu sangat diperlukan sebagai bentuk ikatan gerejawi yang mantap dan bersengaja, juga berfungsi sebagai wadah untuk membahas serta menanggulangi segenap persoalan secara bersama sama.

Guna mempersiapkan pertemuan 22 Februari 1934, tersebut, secara bersengaja Ds H.A.C Hildering sendiri menyempatkan pergi ke Jakarta, untuk bertemu dengan pengurus Gereja Protestan dan memberikan penjelasan secara resmi perihal betapa pentingnya arti pertemuan yang akan diselenggarakan pada 22 Februari 1934 tersebut.

Bahkan secara khusus, dalam Konperensi para Sendeling yang bekerja di Jawa Timur, pada tanggal 10-17 Februari 1934, Ds H.A.C Hildering, menyampaikan penjelasan perihal perkembangan pelayanannya di lingkup jemaat jemaat Jawa Timur, Khususnya rencana pertemuan 22 Februari tersebut

Pertemuan tanggal 22 Februari 1934 dicanangkan secara khusus, karena pertemuan ini memliliki keistimewaan tersendiri.

Pertemuan 22 Februari 1934 akan mencakup lingkup geografis lebih luas, yakni meliputi hampir segenap kawasan Jawa Timur.

Disamping itu, bila pertemuan 31 Juli 1932 lebih didekati dari sudut pandang “Gereja Regionalis” maka, pertemuan 22 Februari 1934 memberikan cerminan “ Gereja Universalis”.

Apa yang dicetuskan dan kemudian diputuskan pada 22 Februari 1934 itu lalu dituangkan dalam “Soerat Antjasan” yang ditulis dalam ejaan Indonesia “kuno” yang meliputi 2 aspek

  1. Aspek Motivasi, yang mempunyai makna :

Tiong Hwa Kie Tok Kauw Hwee, Yangmenjadi perhimpunan bangsa Tiong Hwa Kristen Jawa Timur, dan berasaskan Gereja Protestan Harus mempunyai gereja sendiri serta mempunyai persekutuan dalam satu haluan (tujuan) yang saling membantu satu sama lain, yang kuat membantu yang lemah, karena hal itu merupakan kekristenan sejati, serta guna meneguhkan hidup kerohanian.

  1. Aspek Idealisme, mempunyai makna :

Tiong Hwa Kie Tok Kauw Hwee harus mampu mandiri, baik dibidang daya maupun dana. Hal tersebut tidak perlu lagi bantuan dari pihak lain, Ibarat seorang anak yang mulai mandiri, namun tetap tidak melupakan Jasa Orang tua, khususnya guna untuk meminta nasihat, pengarahan demi kebaikan dan pengembangan. (Yang diartikan “orang tua” disini adalah Badan Pekabaran Injil Belanda)

Maka pada Tanggal 22 Februari 1934 tersebut diputuskan secara resmi berdirinya “THKTKH Klasis Jawa Timur” dengan Majelis besar atau Tay Hwee dari ketujuh Gereja setempat, Yaitu : Bangil, Probolinggo, Mojokerto, Mojosari, Malang, Bondowoso, dan Jatiroto.

Pengurus Hariannya terdiri dari:
Penasihat  : Ds. H.A.C Hildering & J.Pik
Ketua  : Pdt. Oei Soei Tiong
Sekretaris  : Sdr. Liem Liang Kiem
Bendahara : Sdr. Lie Jeng Kiet

Majelis Besar (Tay Hwee) ini, bersidang setahun sekali, dengan agenda membahas laporan tahunan dan memilih Pengurus Baru.

Dari sinilah dapat disimpulkan bahwa, besar kemungkinannya, bahwa Oei Soei Tiong, memang bukanlah orang Tionghoa Kristen yang pertama, Namun dari fakta historis terbukti bahwa tokoh Oei Soei Tiong, merupakan “Cikal Bakal” keberadaan GKI Jawa Timur.     

Peristiwa 22 Februari 1934, setidaknya telah mendorong keinginan Jemaat Tionghoa (Totok) di Surabaya dan Malang untuk bergabung dengan THKTKH Khoe Hwee Jatim.

Penggabungan Jemaat tersebut disahkan pada persidangan Gerejawi ke-2 tanggal 9 Agustus 1934 di Bangil.

Hasrat jemaat-jemaat lain untuk bergabung dengan THKTKH Khoe Hwee Jatim semakin meluas seperti Blitar, Lumajang, bahkan hingga Sumenep dan Pamekasan.

 

Perkembangan antara 1937 – 1939

Wilayah Kejemaatan meliputi :

Wilayah Bangil ( termasuk Besuki, Jatiroto, Krasakan, Lumajang, Porong, Krian, Gudo, Babad, Madiun, Ponorogo, Ngawi dan Sarangan), wilayah Bondowoso, Malang, Mojokerto, Mojosari, Surabaya (Sambongan), termasuk yang berbahasa Kanton dan wilayah Surabaya (Johar) sedangkan wilayah Blitar , perkembangan lebih lanjut makin menjurus ke aliran Gereja Baptis, sehingga tidak lagi bergabung dengan THKTKH Khoe Hwee Jatim.

 

Perkembangan tahun 1949-1954

Dampak penyerahan kedaulatan Dari pemerintah Hindia Belanda kepada Pemerintah RI berpengaruh pada perkembangan Gereja Tuhan, demikian halnya dengan THKTKH Khoe Hwee Jatim. Berdasarkan kesadaran sosial Budaya anggotanya sebagai Warga Negara RI, Jemaat THKTKH Khoe Hwee Jatim yang berbahasa Indonesia/Melayu (peranakan) lebih merasa dibangkitkan rasa ke”Nasionalan”nya, sehingga ada kecenderungan ingin memisahkan diri dari kalangan totok, yang masih tebal rasa ke”Tionghoaan”-nya.

 

Perkembangan tahun 1954

Pada Akhirnya, tahun 1954, secara de Facto, terjadilah pemisahan di antara keduanya, yang masing-masing berdiri sendiri, yaitu THKTKH Khoe Hwee Jatim seksi bahasa Indonesia dan THKTKH (sekarang GKI) Khoe Hwee seksi Bahasa Tionghoa.

 

Tanggal 17 April 1956

Kenyataan adanya “dua Gereja” yang masing-masing telah berdiri sendiri berlangsung sekitar dua tahun.

Keterpisahan dua gereja tersebut lalu dikukuhkan secara “de Jure” pada tanggal 17 April 1956. Keputusan formal gerejawi tersebut terjadi pada rapat terakhir THKTKH Khoe Hwee Jatim Surabaya.

Ketika terjadi pemisahan tersebut anggota Jemaat THKTKH Khoe Hwee yang berbahasa Indonesia berjumlah sekitar 2000 Umat, yang tersebar di kota-kota Surabaya, Malang, Mojokerto, Madiun dan Bondowoso

Pada tahun 1958, THKTKH Khoe Hwee Jatim berbahasa Indonesia, mengganti nama menjadi “GKI Jawa Timur”.

 

PENETAPAN HUT GKI JAWA TIMUR

Pada akhirnya, Persidangan Sinode GKI Jatim XXXVII tahun 1983 telah memutuskan, menetapkan Hari Jadi GKI Jatim jatuh pada tanggal 22 Pebruari 1934 (Akta Persidangan Terbuka Sinode GKI Jatim XXXVII, pasal 66 ayat 2)

[1] Penginjil Inggris, khusus kalangan Tionghoa di jatim (termasuk juga Mary Aldersey, 1837), A.de Jong hasil studi dan penelitian,

[2] Salah satu penginjil di kalangan gereja jawa di Jatim

[3] CW Nortier, Tumbuh dewasa

[4] Desa kecil 7 km selatan Malang

[5] A.de Jong, hasil studi dan penelitian

 

Dikutip dari buku "77 Tahun GKI SINODE WILAYAH JAWA TIMUR"

Tentang Kami



GKI dikenal sebagai gereja yang terbuka di Indonesia. Kepanjangan singkatan GKI adalah GEREJA KRISTEN INDONESIA, bukan GEREJA KRISTEN di INDONESIA sesungguhnya menyatakan bahwa Gereja Tuhan yang satu ini adalah Gereja yang bertumbuh dan berakar di bumi Indonesia. GKI tidak bisa dipisahkan dari sejarah Indonesia.

Bermula dari Tiong Hwa Kie Tok Kauw Hwee (THKTKH) yang kemudian di tahun 1958 dalam persidangan Sinode Wilayah VII di Bondowoso diubah menjadi GKI Jatim. Dalam perjalanan sejarahnya, kepemimpinan gerejawi GKI di Jawa Timur, dengan sebutan

  • Moderamen Sinode GKI Jatim  : Tahun 1934-1991
  • BPMS GKI Jatim  : Tahun 1991-1999
  • BPMSW GKI Sinode Wilayah Jawa Timur  : Tahun 1999 – sekarang

 

Periode Kepemimpinan/ Masa Pelayanan

Periode/ Masa pelayanan pada awalnya satu (1) tahun, dengan variasi kadang-kadang dua (2) tahun. Sejak tahun 1995, periode/ masa pelayanan empat (4) tahun.

Susunan secara umum terdiri dari Ketua (dan Wakil Ketua), Penulis-penulis, Bendahara; dan anggota pada periode tertentu. Dengan periode khusus:

  • tahun 1934 – 1952 terdapat Penulis Bahasa Indonesia dan Penulis Bahasa Tionghoa.
  • tahun 1948 – 1949 terdapat Penasihat dan Penerjemah.

 

Persidangan

Persidangan dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Dalam pekembangan menjadi sekali dalam dua tahun. Khusus pada tahun 1942 – 1947, Pendudukan Jepang dan Revolusi tak ada persidangan Sinode.

 

Ketua Umum Moderamen/ Badan Pekerja Majelis Sinode/ Badan Pekerja Majelis Sinode Wilayah

Sepanjang sejarah kepemimpinan Moderamen Sinode GKI Jatim, BPMS GKI Jatim maupun BPMSW GKI Sinode Wilayah Jawa Timur , baru pada masa pelayanan 2009 – 2013, dalam persidangan Majelis Sinode Wilayah GKI Sinode Wilayah Jawa Timur tahun 2009 di Kediri, terpilihlah personalia BPMSW dengan Ketua Umum seorang perempuan dalam diri Pdt. Sri Agus Patnaningsih.

 

Pembentukan Klasis-klasis

Pada tahun 1990 dalam Persidangan ke-50 GKI Sinode Wilayah Jawa Timur di GKI Bondowoso, dibentuklah 3 klasis. Selanjutnya masing-masing pada tahun 1991 menyelenggarakan Persidangan Majelis Klasis pertama. Selanjutnya persidangan Majelis Klasis berlangsung sekurang-kurangnya sekali dalam satu (1) tahun. Klasis dipimpin oleh Badan Pekerja Majelis Klasis (BPMK).

Penetapan pengelompokan keanggotaan dalam tiga (3) klasis dengan pertimbangan wilayah:

Timur  : Klasis Banyuwangi

Utara  : Klasis Bojonegoro

Selatan : Klasis Madiun

 

 

 

Dikutip dari buku "77 Tahun GKI Sinode Wilayah Jawa Timur"

Yayasan Griya Kusuma Indah




Dewan Pembina :
Ketua : Pdt. Setyahadi (GKI Kutisari Indah)

Sekretaris : Pnt. Irwan Kristanto (GKI Jemursari)
Anggota :
Pdt. Samuel Dian Pramana (GKI Mojokerto)
Pnt. Andy Surjawitaka (GKI Merisi Indah)
Pnt. Stevanus Nathanael (GKI Emaus)

 

Dewan Pengurus :
Ketua : Pnt. Jan Limena (GKI Darmo Permai)

Wakil Ketua : Bp. Hadi Widjaja (GKI Pregolan Bunder)
Penulis 1 : Pnt. Inggrid Djojoseputro (GKI Diponegoro)
Penulis 2 : Ibu Greta Wakarie (GKI Darmo Satelit)
Bendahara 1 : Ibu Nini Anggraini (GKI Pondok Tjandra Indah)
Bendahara 2 : Pnt. Kukuh Satriyo (GKI Sidoarjo)
Anggota :
Pnt. Andi Samalo (GKI Diponegoro)
Pnt. Eka Wibisono (GKI Emaus)
Ibu Pinilih Nugrahani (GKI Mojokerto)

 

Dewan Pengawas :
Ketua : Pnt. Eko Pudjolaksono (GKI Pondok Tjandra Indah)

Anggota :
Pnt. Kuswijanti Kawarno (GKI Ngagel)
Pnt. Tjipto Wijono (GKI Ngagel)

Dept. Pembinaan & Pengembangan
Sumber Daya Manusia


Kepengurusan Periode 2021-2025



 

Majelis Pendamping : Pdt. Kuswanto
Ketua : Pdt. Samuel Ismayanto
Wakil Ketua : Pdt. Petrus Bimo S.C Pamungkas
Sekretaris : Sdri. Anneke Prana Puspasari
Bendahara : Ibu Tri Juni Kusumastuti

Jejaring Pembinaan Penatua 3 Klasis :
Pnt. Kris Dharmasagara
Sdri. Stephanie Leo

Komunitas :
Sdr. Maverick Timotius
Sdr. Jerry Young

Anggota :
Pnt. Irwan Tanuadji
Pdt. William Suryajaya Rivai

 


 

 

Panitia RS GKI


Panitia Rumah Sakit GKI



SUSUNAN PANITIA PEMBANGUNAN RS. GKI

 

Majelis Pendamping :
Pnt. Andy Wongso (BPMSW GKI SW Jatim)

Ketua umum : Pdt. Timotius Wibowo (GKI Ressud)
Ketua I :Pdt. Nathanael Channing (GKI Sulung)
Ketua II : Dr. Bimo Sasono (GKI Ressud)
Sekretaris I : Ibu Indrianti Tanamas (GKI PTI)
Sekretaris II : Pdt. Sutrisno (BPMSW GKI SW Jatim)
Bendahara I : Bpk. Lim Arif Alfian Nour (GKI Dasa)
Bendahara II : Bpk. Hanny Wurangian (GKI Ressud)

Hukum dan Perijinan :Ibu Inggriati Djojoseputro, Dra. Ec, SH (GKI Diponegoro)

Pembelian lahan : Bpk. David Lyanto (GKI Ressud)

Arsitek : Bpk. Ir. Andi Samalo (GKI Diponegoro)

Pembangunan Gedung RS  :
Bpk. Ir. Yanuar Buntoro (GKI Diponegoro)
Bpk. Ir. Indra (GKI Ressud)
Bpk. Ir. Sungkono Kristanto (GKI Sulung)
Bpk. Ir. Harianto Tedjokoesoemo (GKI Sulung)

Mechanical & Electrical :
Bpk. Ir. Simon Soerjono (GKI Gayungsari)
Bpk. Ir. Djunaidi Limantoro (GKI Damai)

Pembangunan Sistem RS :
Dr. Roy Ibrahim (GKI Ressud)
Dr. Tjipto Wijono (GKI Ngagel)

Penggalian Dana :
Bpk. Jan Limena (GKI Damai)
Ibu Indahwati Yoewono (GKI Dasa)
Ibu Sianny Listijo (GKI Dasa)
Bpk. Henry Setiawan (GKI Dipo)
Bpk. Eka Harianto Wibisono (GKI Emaus)
Ibu Imawati Odang (GKI Ngagel)
Bpk. Hadi Wijaya (GKI Pregbun)
Bpk. Simon Lekatompessy (GKI Sulung)
Bpk. Indra Goenadibrata (GPO Singapore)
Bpk. Alexander Prayogo (GKI Citraland)
Bpk. Jafet Karundeng (GKI Citraland)
Ibu Silviana Mariawati Darwinto (GKI Gayungsari)
Bpk. Andy Soerjawitaka (GKI Merisi)
Bpk. Harianto Widjaja (GKI Merisi)
Ibu Ailine Wiranata (GKI Rasti)
Bpk. Tony Winarko (GKI Manyar)
Bpk. Toni Soedjiono (GKI Kutisari)

 

DEWAN PENGURUS YPK WALUYOJATI

Pembina :
Ketua : Dr. Bimo Sasono (GKI Ressud)

Sekretaris : Dr. Ayu K., (GKI Ressud)
Bendahara : Bpk. Hanny Wurangian  (GKI Ressud)
Anggota :
Pdt. Martin K. Nugroho
Pdt. Sutrisno  (GKI SW Jatim)
Dr. Hartono Tanto

Pengawas :
Bpk. David Lyanto (GKI Ressud)

Bpk. Arvin (GKI Ressud)
Bpk. Indrijo Laksmana (GKI Ressud)

Pengurus :
Ketua : Dr. Roy Ibrahim  (GKI Ressud)

Sekretaris : Dr. Sakanthi (GKI Ressud)
Bendahara : Bpk. Eddy Winoto  (GKI Ressud)
Anggota :
dr. Tjipto Wijono  (GKI Ngagel)
dr. Andre Gunawan (GKI Ressud)
Bpk Hendra Tanoewijaya   (GKI Ressud)

Komisi Kependetaan Sinode Wilayah


Kepengurusan Periode 2021-2025



 

Majelis Pendamping : Pdt. Florida Rambu Bangi dan Pdt. Kristianto Basuki
Ketua : Pdt. Didik Tridjatmiko 
Wk Ketua : Pdt. Michael Wijaya
Sekretaris  : Pdt. Wahyudi Lewier
Bendahara : -

 

Divisi 1 (Rekrutmen dan Seleksi Calon Kader, Pendampingan dan Pembinaan Mahasiswa Teologi)
Pdt. Ezra Rinaldi
Pdt. Maureen Christine
Pdt. Virgo Tri Septo Anggoro
Pdt. Timotius Wibowo

 

Divisi 2 (Pendampingan, Pembinaan, dan Pengembangan Calon Pendeta, Pendeta, serta TPG)
Pdt. Fransiscus Oktavianus Turino
Pdt. Mario Gunawan

Pastor Pastorum :
Pdt. Samuel Christiono
Pdt. Setyahadi
Pdt. Em. Samuel Tjahjadi

Mentor : (SAAT & ITA)
Pdt Kuswanto
Pdt Imanuel Gunawan Prasidi
Pdt. Em. Ruth Retno Nuswantari
Pdt. Dwi  Santoso
Pdt. Wahyudi Lewier

Komisi Musik & Liturgi


Kepengurusan Periode 2021-2025



 

Majelis Pendamping : Pnt. Inggriati Djojoseputro
Ketua : Bp. Kristian Ferry Arwanto
Sekretaris : Sdri. Elizabeth Alim 
Bendahara : Ibu Yunita Maria
Anggota :
Pnt. Cathalia K. Gunawan 
Bp. David Susanto
Ibu Ari Maharani Pratama

 


 

 

Pokja. Kemitraan


Kepengurusan Periode 2021-2025



 

Majelis Pendamping : Pnt. Lady Christanty Rekadhayu
Ketua : Ibu Dina Juristiati
Sekretaris : Pnt. Duhita Laksmi Wijayanti 
Bendahara : Ibu Magdalena Bening Indriati
Anggota :

Ibu Silviana Mariawati Darwinto 
Pnt. Michael Alexander

 


 

 

Dept. Pendidikan


Kepengurusan Periode 2021-2025



 

Majelis Pendamping : Pnt. Arthur Rinold Joseph dan Pnt. Julika Christina
Ketua : Bp. Dendy Rossa Triyantara
Sekretaris : Pnt. Wahyudi Lumakso
Bendahara : Ibu Tineke Wehartaty
Tim Pengembangan Sekolah dan Kurikulum :
Ibu Diyah Tulipa
Ibu Lies Veronica
Bpk Indra Prasetyo

 


 

 

Dept. Sarana & Prasarana


Kepengurusan Periode 2021-2025



 

Majelis Pendamping : Pnt. Andy Wongso Gunawan
Ketua : Pnt. Titus Setyawitjaksana
Sekretaris : Bpk. Budhi Nugroho
Anggota :

Bpk. Andi Samalo
Pnt. Yanuar Buntoro

 


 

 

Dept. Informasi & Komunikasi


Kepengurusan Periode 2021-2025



 

Majelis Pendamping : Pdt. Martin K. Nugroho
Ketua : Pdt. Lydia Laurina Lissana Pristy
Sekretaris : Pnt. Putra Wibawa
Bendahara : Bpk Ronald Louhenapessy
Anggota :
Pnt. Arthur Alexander 
Pnt. KimHam Pentakosta 

 


 

 

Dept. Oikumene & Kemasyarakatan


Kepengurusan Periode 2021-2025



 

Majelis Pendamping : Pdt. Andri Purnawan
Penasihat : Pdt. Simon Filantropha 
Ketua : Pdt. Firmanda Tri Permana
Sekretaris : Ibu Cornelia Cussoy
Bendahara : Bp. Soesatyo Joko Nugroho
Anggota :
Sdri. Ling Rina
Sdri. Elia Tri Astuti
Pnt. Timoutius Handoko
Ibu Mathilda Christina Paliama
Pdt. Natanael Sigit Wirastanto
Pnt. Rohan Orsepuny 

 


 

 

Dept. Pengajaran & Etika


Kepengurusan Periode 2021-2025



 

Majelis Pendamping : Pdt Leonard Andrew Immanuel
Ketua  : Pdt. Aditya Christo Saputro
Sekretaris : Pdt Theodorus Willem Noya
Anggota :
Pdt. Deddy Gunawan Satyaputra
Pdt. Aditya Christo Saputra

 


 

 

BPMK GKI KLASIS MADIUN



Sekretariat


Jl. Taman Bendul Merisi Selatan 16, Surabaya 60239
Phone: (031) 8481674
Fax: (031) 8481674
Email : bpmkls_madiun@yahoo.co.id


Nama Gereja/Jemaat


  1. GKI MADIUN

    Jl. Barito 91, Madiun

    Telp. (0351) 492279

    Email. gkimadiun@yahoo.co.id


    Jam Kebaktian

    Kebaktian I. 06:00

    Kebaktian II. 9:00

    Kebaktian P/R. 17:00


    Pos Jemaat

    Caruban

    Kebaktian 17.00


    Pendeta

    Pdt. Triatmoko Adipramono

    Jl. Kebraon Manis Selatan I/35, Surabaya 60222

    Telp. (031) 7663535); Mobile. 08123158441

    Email. tri_ap@yahoo.com

     

     

  2. GKI MOJOKERTO

    Jl. Gajah Mada 116, Mojokerto 61313

    Telp. (0321) 322908

    Email. gki.mojokerto@gmail.com


    Jam Kebaktian

    Kebaktian I. 06:30

    Kebaktian P/R. 08:30

     

    Jl. Raya Lawu 2, Mojokerto

    Telp. (0321) 326694

    Jam Kebaktian

    Kebaktian I. 17:00


    Bajem

    Pacet, Jl. Bintang Kejora, Pacet

    Telp. (0321) 690067

    Kebaktian I. 17.30


    Pendeta

    Pdt. Samuel Dian Pramana

    Jl. Lawu Raya 2A, Mojokerto

    Telp. (0321) 395060 ; Mobile. 085747515757

    Email. muel_sha@yahoo.com

     

     

  3. GKI MOJOSARI

    Jl. Niaga 111, Mojosari 61382

    Telp. (0321) 591218


    Jam Kebaktian

    Kebaktian I. 06:00

    Kebaktian P/R. 8:00


    Pendeta

    Pdt. Atdi Susanto

    Jl. Niaga 129 A, Mojosari 61218

    Telp. (0321) 592486 ; Mobile. 085230191959

    Email. barasetia@yahoo.com

     

     

BPMK GKI KLASIS BOJONEGORO



Sekretariat


Sekretariat: Jl. Taman Bendul Merisi Selatan 16, Surabaya 60239
Phone: (031) 8481673
Fax: (031) 8420633
Email : klasis_bojonegoro@yahoo.co.id


Nama Gereja/Jemaat


  1. GKI BOJONEGORO

    Jl. Rajawali 156-158, Bojonegoro 62117

    Telp & Fax. (0353) 881294

    Email. gkibojonegoro@yahoo.com


    Jam Kebaktian

    Kebaktian I. 06:00

    Kebaktian II. 16:30

    Kebaktian P/R. 09:00


    Pos Jemaat

    Jl. HOS Cokroaminoto 673, Dander, Bojonegoro

    Kebaktian 9.30

    Desa Sendangrejo, Parengan

    Kebaktian 9.00


    Pendeta

    Pdt. Iwan Sukmono

    Jl. Tri Tunggal 49, Bojonegoro

    Mobile. 081230552169

    Email. iwansukmono@yahoo.com

     

     

  2. GKI GRESIK

    Jl. Dr. W. Sudirohusodo 712, Kembangan – Gresik 61161

    Telp & Fax. (031) 3951393

    Email. gki_gresik@yahoo.com


    Jam Kebaktian

    Kebaktian I. 07:00

    Kebaktian P/R. 09:00


    Pendeta

    Pdt. Gidyon

    Jl. Kalimantan 125, Perum. GKB. Gresik 61151

    Telp. (031)3957234; Mobile. 081330146153

    Email. gidyonbararada@yahoo.com

     

     

  3. GKI SULUNG

    Jl. Sulung Sekolahan 2A, Surabaya 60174

    Telp. (031) 3533836, 3539105; Fax. (031) 3534319

    Email. kantor.gkisulung@gmail.com


    Jam Kebaktian

    Kebaktian I. 06:30

    Kebaktian II. 9:00

    Kebaktian II. 17:00

    Kebaktian P. 9:00

    Kebaktian R. 9:00


    Bajem

    Jl. Demak Jaya II/ 3-5, Surabaya

    Kebaktian I. 09.00

    Kebaktian R. 07.00


    Pendeta

    Pdt. Nathanael Channing

    Jl. Parang Barong 11, Surabaya 60176

    Telp. (031) 3541258; Mobile. 081229918837

    Email. channing@indo.net.id, nathanael_channing@yahoo.com

     

    Pdt. Agustina Manik

    Jl. Sutorejo Utara IV/26, Surabaya 60113

    Telp. (031) 5934243; Mobile. 08123510354

    Email. manik.nina@gmail.com

     

    Pdt. Hero Guntoro

    Jl. Simorejo 18 no.9, Surabaya

    Telp. (031) 5454655; Mobile. 0817320927

    Email. hero_guntoro@yahoo.co.id

     

    Pdt. Ruth Retno Nuswantari

    Jl. R.P. Soenarjo Gondokusumo 18, Surabaya

    Telp. (031) 5325595; Mobile. 0818596542

    Email. rrn29357@gmail.com, rrn29357@yahoo.co.id

     

    Pnt. Soewandi Tedjo

    Jl. Donokerto IX/ 23,Surabaya 60141

    Telp. (031) 3763627; Mobile. 08155145069

    Email. gkiss@sby.dnet.net.id

     

     

BPMK GKI KLASIS BANYUWANGI



Sekretariat


Sekretariat: Jl. Taman Bendul Merisi Selatan 16, Surabaya 60239
Phone: (031) 8476738
Fax: -
Email : klasisbanyuwangi@yahoo.com


Nama Gereja/Jemaat


  1. GKI BANYUWANGI

    Jln. Letjen Sutoyo Siswomiharjo 15, Banyuwangi 68416

    Telp. (0333) 423733

    Email. gki_banyuwangi@yahoo.com


    Jam Kebaktian

    Kebaktian I. 06:30

    Kebaktian II. 17:30

    Kebaktian P/R. 08:30


    Pendeta

    Pdt. Diah Noorani Kristanti

    Jl. Letjen.Sutoyo Siswomihardjo 19 Banyuwangi

    Telp. (0333) 421788; Mobile. 081328352925

    Email. diahnk@yahoo.com

     

     

  2. GKI BONDOWOSO

    Jl. Yos Sudarso 147 B, Bondowoso 68212

    Sekretariat:

    Jl. Letnan Sudiono 19/23, Bondowoso 68211

    Telp. (0332) 421287; Fax. (0332) 427001

    Email. gkibondowoso@gmail.com


    Jam Kebaktian

    Kebaktian I. 06:00

    Kebaktian II. 16:30

    Kebaktian P/R. 09:00


    Pendeta

    Pdt. Martin K. Nugroho

    Jl. Letnan Sudiono 19/23, Bondowoso 68211

    Telp. (0332) 421287; Fax. (0332) 427001; Mobile. 08112719388

    Email. martin.irma@gmail.com

     

     

  3. GKI JEMBER

    Jl. Sentot Prawirodirdjo 18, Jember 68133

    Telp & Fax. (0331) 482624

    Email. gkijember@yahoo.com


    Jam Kebaktian

    Kebaktian I. 06:30

    Kebaktian II. 9:00


    Konsulen

    Pdt. Djusianto

    Jl. Wisma Permai Tengah 11, Blok DD no. 5, Surabaya

    Telp. (031) 5922120; Mobile. 0818570098

    Email. djusianto@yahoo.com

    Calon Pendeta

    Pnt. Michael Santoso Wijaya

     

     

  4. GKI PASURUAN

    Jl. Panglima Sudirman 23, Pasuruan 67115

    Telp & Fax. (0343) 421971

    Email. gkipasuruan@yahoo.com


    Jam Kebaktian

    Kebaktian I. 09:00

    Kebaktian P/R. 07:00


    Pendeta

    Pdt. Untung Irwanto

    Jl. Panglima Sudirman 23, Pasuruan 67115

    Telp. (0343) 417439; Mobile. 08123434179

    Email. u_irwanto@yahoo.com